Trinity of Fantasy

EVERNA Exploring Worlds of Fantasy (English)
http://fireheart-vadis.blogspot.com/
Everna and FireHeart Saga Novels by Andry Chang, research notes and records about worlds of Fantasy/Epic Fiction in general

Fantasy Worlds Indonesia (Indonesian)
http://fantasindo.blogspot.com/
News and updates about Everna Saga - FireHeart Published Novels by Andry Chang in Indonesian Language
and reviews about Indonesian fantasy fiction writers, aspiring writers and creators in general

EVERNA Codex Evernium (English-Indonesian)
http://evernade.blogspot.com
EVERNA SAGA Wiki, Lore and Encyclopedia
Come forth, Paladins! Fulfill Your Destiny!

Explore Everna With Google

Google

FAQ Interview Tentang Everna Saga - 28916




FAQ Tentang Everna Saga
Arsip catatan tanya-jawab #AuthorView
Komunitas Novel Online Indonesia di Facebook, 28 September 2016

1.       Halo Mas Andry, sekali lagi salam kenal, dan terima kasih sudah bersedia mengisi kelas #AuthorView J Langsung saja ya hehehe... Sebelumnya mau tanya nih, Mas Andry ~ novel Everna Saga ini secara garis besar menceritakan tentang apa, dunia fantasy yang seperti apa?

EVERNA adalah sebuah dunia fantasi paralel yang dikembangkan oleh kreatornya, Andry Chang jauh sebelum “FireHeart: Legenda Paladin” terbit. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan ini dibuat secara amat mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi. Tentunya dengan penamaan tempat yang berbeda dan penamaan unsur-unsur budaya yang disesuaikan dengan letak geografisnya. Banyak pula unsur-unsur yang sama persis dengan Bumi (Terra Gaea), dimensi yang paling berdekatan letaknya dengan Terra Everna.

2.       Dari profil yang tertulis di atas, aku menemukan sebagian besar novel yang Mas Andry tulis ber-genre fantasy, yang artinya pasti ini jadi genre yang paling disuka dan dikuasai ya. Tapi selain fantasy, apakah pernah menulis genre lain juga?

Saya pernah mencoba menulis genre-genre lain, namun baru sebatas cerpen saja. Beberapa cerpen saya di genre horor masuk dalam kumcer "Dunia Dalam Dunia", dan satu di antaranya, "Ada Bisul di Pipimu" memenangkan juara 2 kontes dan masuk kumcer "Penyakit Kutukan di Balik Angka" terbitan Raditeens. Saya juga coba di genre romance. Satu cerpen saya "Serenade" memenangkan juara 2 kontes dan masuk kumcer "Love Around You". Satu cerpen romance lagi, "Bajawa Gita" sedang saya ikutkan dalam kontes di Nulisbuku.com. Wish me luck!

Kalau ada ilham lagi, mungkin saya akan mencoba membuat cerpen-cerpen di genre thriller dan sci-fi. Kalau sudah mantap dan dapat ilham lain lagi, mungkin saya akan membuat novel dari genre-genre non-fantasi.

3.       Genre fantasy yang Mas Andry tuliskan biasanya berbau romance atau hanya fokus pada petualangan dunia fantasi saja?

Daripada sebut "berbau", mungkin lebih ke "berbumbu". Ya, memang kebanyakan cerita saya bahan utamanya adalah fantasi petualangan dan aksi/laga. Namun seiring bertambahnya pengalaman saya pasti menambah takaran bumbu-bumbu seperti romance, pesan moral, horor dan sebagainya.

Fantasi yang banyak bumbu romancenya mungkin masih trending di Indonesia, jadi di novel terbaru saya yang baru rampung, saya mencoba makin fokus menambah dan mengolah takaran romancenya itu supaya pas dengan selera pembaca.

4.       Potongan teaser tadi aku menemukan banyak nama yang agak asing (atau perasaanku aja heheh) ~ Sebenarnya dalam novel fantasy peran nama tokoh yang unik itu penting tidak? Dan apa alasannya?

Menurut saya, yang jauh lebih penting adalah saat seseorang membaca satu nama, dia sudah dapat gambaran si pemilik nama itu berasal dari negara atau ras apa. Misalnya begitu melihat nama "Xegvis", kita sudah berasumsi dia berasal dari negeri ajaib, yang saya bantu dengan memberi keterangan kalau dia itu elf, manusia bertelinga lancip. "Don Hernan y Parvaez" berasal dari negeri yang mirip Spanyol di Everna. Nah, kalau kalian menemukan nama-nama seperti Ryukage Mamoru, Zhu Yue, Sanjay Gaz atau Hang Janak, adakah gambaran mereka berasal dari daerah mirip Bumi yang mana saja?

Oya, satu tips penting. Saya kurang selera bilamana di satu daerah atau negeri yang penduduknya punya ras yang sama nama-namanya campur-aduk. Misalnya di negeri si Hernan ada orang mirip-Spanyol juga tapi namanya Zhu Yue. Walau ceritanya menarik, biasanya buku-buku itu saya baca cepat-cepat saja atau saya berhenti membacanya.

Jadi yang terpenting untuk penamaan bukan uniknya, tapi konsistensinya.

5.       Kiat seperti apa yang biasanya Mas Andry terapkan dalam menulis cerita bersetting dunia fantasi? Misalnya cara-cara membuat kesan fantasinya sangat kental.

Saat menulis, coba bayangkan setting dan tokoh-tokohnya dan buat semuanya "bergerak" seperti film khayalan dalam otak kita. Ini juga berlaku bagi semua genre, namun di genre fantasi perlu imajinasi yang lebih. Untuk melatih imajinasi, kita bisa melakukan riset literatur dan riset online.

Lebih baik lagi bila kita banyak-banyak membaca novel-novel fantasi baik karya penulis lokal maupun internasional,  menonton film, bermain game, board game, card game dan lain sebaginya. Sejak awal saya sudah melakukan semua itu sebagai hobi, jadi begitu menulis, gambaran "film fantasi" yang ingin saya tuliskan sudah terpampang dalam kepala.

Namun semua itu butuh proses yang tidak instan. Jadi seperti yang sudah saya katakan di kesempatan-kesempatan lain, agar dapat menulis lebih baik lagi kita harus lakukan tiga hal ini: latihan, latihan dan terus latihan.

6.       Boleh dijelaskan bagaimana proses menulis novel EVERNA SAGA? Berapa lama waktu penulisannya dan kendala apa yang biasanya mengganggu.

Bicara proses, saya mencoba mengikuti tahapan-tahapan dasar pembuatan novel seperti membuat plot dan sebagainya. Ditambah tentunya proses "membayangkan" seperti di jawaban pertanyaan kelima tadi.

Lamanya waktu penulisan novel itu bervariasi. Yang paling cepat adalah satu bulan untuk menulis novelet "Morf" yang jadinya kira-kira 20 ribu kata. Novel fantasi terbaru yang saya rampungkan baru-baru ini kira-kira 120 ribu kata. Tak seperti kebiasaan, pengerjaannya makan waktu 1 tahun 4 bulan.  Ada novel-novel fantasi yang saya rampungkan dalam 5 bulan dan 4 bulan, tergantung banyaknya kata dan detail yang ditampilkan.

Kendala yang biasanya mengganggu saya adalah masalah pembagian waktu dengan urusan-urusan di "dunia nyata" lainnya. Kadang juga banyak godaan, khususnya saat menulis novel ada game yang ingin "diriset", ada kompetisi yang ingin saya ikuti atau ada film yang ingin saya tonton. Namun pada akhirnya saya rampungkan segala yang saya mulai, dan itulah prinsip saya dalam menulis atau membuat suatu karya.

7.       Menurut pandangan Mas Andry sebagai penulis novel fantasi, gimana sih perkembangan genre fantasi di novel-novel Indonesia?

Bukan rahasia lagi kalau novel-novel fiksi-fantasi karya lokal Indonesia bukan genre yang mainstream. Sempat ada geliat-geliat perkembangan yang bagus, yang didorong oleh serial Vandaria Saga, Ther Melian, Xar dan Vichattan, Akkadia, dsb. Namun setelah serial-serial itu rampung, fiksi-fantasi seakan terjun bebas lagi. Secara komersil, walaupun sudah diramu dan dikemas dengan sebagus-bagusnya, penjualannya belum bisa menyaingi novel-novel dari genre-genre mainstream, bahkan novel-novel fiksi-fantasi karya pengarang-pengarang best-seller internasional.

Penyebabnya sulit ditentukan dengan pasti. Salah satunya bisa jadi menyangkut budaya dan cara hidup zaman sekarang, khususnya di Indonesia. Orang jadi malas membayangkan sendiri cerita yang ia baca lewat tulisan dan cenderung melihat gambar langsung, yang mana memang lebih mudah dicerna otak.

Satu minggu buat saya untuk membaca "A Wizard of Earthsea" Ursula K. Le Guin sama dengan menonton "A Tale From Earthsea" Studio Ghibli selama kurang-lebih 2 jam saja. Tapi berapa banyak orang di Indonesia yang mau seperti saya, membaca buku kisah awal Sparrowhawk di Earthsea yang belum difilmkan? Apalagi serial Ther Melian, yang menurut saya adalah novel fiksi fantasi lokal paling sukses sejauh ini?

8.       Apa harapan ke depannya untuk genre novel fantasi di Indonesia?

Daripada berharap-harap, lebih baik saya bersiap-siap dan melakukan kerja nyata. Sampai sekarang saya tidak berhenti mengasah diri. Selama 10 tahun sejak pertama kali menulis saya mencoba terus berkembang, sekuat tenaga membantu pembaca menikmati tulisan-tulisan saya, memudahkan mereka membayangkannya menjadi sebuah film sebelum film tersebut dibuat.
Selain itu, kami yang tergabung dalam Tim Kreatif Everna mengundang teman-teman sesama penulis fiksi fantasi, horor dan sci-fi untuk berkarya bersama, menjadikan Everna milik kita bersama. Everna Saga dan saya juga sedang berjuang dalam misi "mengglobalkan budaya dan kearifan lokal Indonesia." Siapa tahu, suatu hari Everna akan jadi trendsetter dan menciptakan momentum baru kebangkitan genre fiksi-fantasi karya anak bangsa di negeri sendiri dan bersinar ke seluruh dunia.

Comments

Popular Posts