Trinity of Fantasy

EVERNA Exploring Worlds of Fantasy (English)
http://fireheart-vadis.blogspot.com/
Everna and FireHeart Saga Novels by Andry Chang, research notes and records about worlds of Fantasy/Epic Fiction in general

Fantasy Worlds Indonesia (Indonesian)
http://fantasindo.blogspot.com/
News and updates about Everna Saga - FireHeart Published Novels by Andry Chang in Indonesian Language
and reviews about Indonesian fantasy fiction writers, aspiring writers and creators in general

EVERNA Codex Evernium (English-Indonesian)
http://evernade.blogspot.com
EVERNA SAGA Wiki, Lore and Encyclopedia
Come forth, Paladins! Fulfill Your Destiny!

Explore Everna With Google

Google

Cinta Beda Alam



Cinta Beda Alam, Cinta Sejatikah?  
Andry Chang

VadisReview – Artikel Umum dan Resensi Novel “A Girl Who Loves A Ghost” – Alexia Chen

Cinta dan hubungan asmara sungguh banyak ragamnya dan penuh warna. Salah satu bentuknya yang sedang trend adalah LDR (Long Distance Relationship), Hubungan Asmara Jarak Jauh. Dalam hubungan jenis ini, sepasang kekasih yang tinggal amat berjauhan, bahkan beda negara bisa membina hubungan asmara. Walau jarang bertemu langsung, pasangan LDR dapat memanfaatkan perangkat-perangkat telekomunikasi canggih agar bisa terus berinteraksi, seperti internet, webcam dan semacamnya. 

Nah, bagaimana bila jarak yang memisahkan pasangan kekasih itu terlalu jauh, bahkan beda alam? Jangankan sarana transportasi, internetpun mustahil dapat digunakan. Satu-satunya cara berinteraksi adalah lewat sarana supranatural, misalnya kemampuan melihat makhluk gaib, misalnya hantu. 

Pertanyaannya, bisakah Hubungan Asmara Beda Alam atau RDR (Realm Differential Relationship) ini berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi? Bersatu dalam ikatan pernikahan, misalnya? Jawabannya bisa saja, namun pernikahan seperti ini sama sekali tak wajar, tak diakui oleh masyarakat, dosa besar menurut ajaran agama manapun, dan menyalahi hukum alam. Dan yang terparah, menentang kodrat yang digariskan oleh Yang Maha Kuasa. 

Tentunya, baik dalam ranah fiksi maupun kejadian aneh-tapi-nyata, fenomena atau sindrom Cinta Beda Alam (RDR) ini cukup banyak diekspos. Sebut saja novel “The Ghost Bride (Mempelai Hantu)” dan film legendaris Hollywood “Ghost”. Juga novel anyar karya Alexia Chen berjudul “A Girl Who Loves A Ghost”. Saya sendiri pernah membahas sindrom yang sejenis dalam cerpen “Legenda Li Junyang”. Dalam kisah ini, seorang wanita tinggal dan tidur bersama jenazah suaminya. Di dunia nyata, beberapa kejadian aneh-tapi-nyata orang yang tinggal dan menikahi mayat pernah terjadi di Inggris, Malaysia dan sebagainya, yang tentunya pernah saya baca dan saya ingat. Taruhlah saya percaya hubungan mereka nyata, tak sekedar obsesi belaka. Tapi benarkah mereka sungguh bahagia hingga akhir hayat?

Jadi, mungkinkah ada cinta sejati dalam Hubungan Asmara Beda Alam? Jawabannya, mungkin saja. Tergantung seberapa kuat rasa cinta, kepercayaan dan ketulusan hati si orang yang masih hidup dengan pasangannya, secara timbal-balik. Entah apakah tindakan mereka itu gila, sangat aneh atau tak dapat diterima akal sehat, biasanya perasaan yang bisa timbul dari hubungan ini cenderung sangat kuat, ekstrim dan cenderung obsesif. Tentu saja sebab-musabab terjadinya RDR juga menjadi faktor penentu kadar cinta yang dihasilkannya. Entah karena pasangan yang semula wajar, lalu salah satunya meninggal dunia, atau seperti di novel AGWLAG (A Girl Who Loves A Ghost), di mana si gadis, Aleeta Jones justru tertarik setelah melihat sosok Nakano Yuto, seorang pemuda korban pembunuhan dan perampokan yang telah menjadi arwah penasaran.

Namun, walau sekuat apapun perasaan pasangan RDR, walau mereka menemukan cinta sejati, hubungan mereka takkan bisa berlanjut secara wajar. Baru-baru ini ada berita heboh di Indonesia tentang upacara pernikahan seorang pria dengan makhluk halus dari alam gaib. Tentu saja ini memancing kontroversi karena dan tak wajar dan menyalahi segala norma yang berlaku. Walau pria itu tampaknya bahagia, apa dia benar-benar terus demikian hingga hari tuanya? 

Jadi, bilamana salah satu kekasih masih ingin hidup dengan wajar dan bermakna, dia harus belajar melepas pasangannya yang beda alam itu. Caranya, bisa saja selama “kebersamaan” mereka, pasangan ini bahu-membahu menyelesaikan “urusan yang tertunda” atau “hal yang membuat penasaran” si arwah penasaran, membuka jalan agar si arwah itu bisa berpindah ke alam baka, tak terperangkap terus sebagai hantu di dunia fana. 

Contohnya, dalam novel karya Alexia ini, pasangan kekasih beda dunia, Yuto dan Aleeta bisa bahu-membahu menyelesaikan segala masalah yang membuat Yuto jadi arwah penasaran. Termasuk mungkin, seluk-beluk tentang pembunuhan Yuto yang bisa saja bukan murni perampokan. Masyarakat dan lingkungan pasti menganggap Aleeta gila dan cenderung mengucilkannya, alih-alih membantu. Namun, bukankah cinta itu “buta” dan “gila”?

Walaupun Aleeta dan Yuto galau karena tahu mereka tak bisa bersama, namun perasaan di antara mereka malah makin kuat dengan adanya “misi” ini. Walaupun cinta mereka bagai api lilin yang sewaktu-waktu bisa padam dihembus angin, justru kesementaraan inilah yang melahirkan cinta sejati, seperti bunga sakura yang mekar paling indah dan amat sebentar, sebelum akhirnya layu selama-lamanya. 

Namun, akibat buruk bisa saja terjadi pada Aleeta-Yuto dan pasangan-pasangan RDR pada umumnya. Salah satunya, bila pihak yang masih hidup, Aleeta misalnya tak mampu mengendalikan obsesinya, “kegilaan semu” itu bakal meledak jadi kegilaan nyata dan permanen. Yang terburuk, Aleeta bisa jadi bakal nekad mengambil jalan pintas agar bersatu dengan kekasihnya di alam baka. 

Satu lagi cara penanganan sindrom RDR ini, pasangan beda alam butuh figur pendukung yang mampu berpikir melebihi logika, percaya pada keduanya dan bersedia membantu mereka dengan sepenuh hati, membimbing mereka ke jalan yang benar. Tak harus figur cenayang seperti di film “Ghost”, dan orang itu bisa punya kemampuan melihat hantu atau tidak. 

Mengapa butuh pendukung? Supaya pada akhirnya, saat api lilin cinta harus padam, kembali pada keseimbangan alami, masing-masing kekasih tak perlu bersama-sama mengambil jalan pintas ke alam baka seperti Romeo dan Juliet. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan hikmah positif dari fenomena kisah cinta yang dicontohkan oleh Aleeta dan Yuto ini.

Akhir kata, sekali lagi saya sampaikan. Biarlah cahaya lilin terpancar secerah matahari sebelum padam selamanya, meninggalkan kehangatan pada siapapun yang terjamah cahayanya.
Dan bagi semua insan yang sedang mencinta, ingatlah. Nikmatilah cinta sebaik-baiknya selama waktu kebersamaan yang ada, namun jangan lupa dunia bukanlah hanya milik berdua.




"A GIRL WHO LOVES A GHOST"
A novel by Alexia Chen

“Kenyataan bahwa aku bukan lagi menjadi bagian dari dunia ini nyaris menghancurkanku. Jiwaku perlahan rusak oleh dendam dan amarah, hingga gadis itu muncul dan menemukanku.”

“Apa yang akan kau lakukan jika kau ternyata melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata? Seperti misalnya, sesosok hantu berparas tampan? Bagaimana reaksimu seandainya kau terlambat menyadari bahwa kau telah jatuh terlalu dalam untuk bisa menemukan jalan kembali? Manakah yang lebih bijaksana, mengarungi neraka demi sebuah akhir bahagia ataukah menyerah dengan melepaskan? Apa yang akan kau lakukan jika kau jadi aku?”

-----------------------------------------------
 

ISBN: 978-602-70105-4-3
Harga Rp 80.000,- (552 hlm.)
Penerbit: Javanica
Email: ptkaurama@gmail.com

Pemesanan bisa melalui e-mail di atas atau HP: 081993817721.

Untuk preview novel ini, kliklah link berikut ini:

Sumber gambar:
Bawah: Cover "A Girl Who Loves A Ghost" dari Javanica.

A Girl Who Loves A GhostA Girl Who Loves A Ghost by Alexia Chen
My rating: 4 of 5 stars



View all my reviews

Comments

Popular Posts